hujan deras

Archive for the ‘Puisi’ Category

Oleh: Hujan

Tiga generasi, keluargaku terpaksa melata
Tiga generasi, keluargaku tak punya marwah
Tiga generasi, keluargaku tak bisa hidup bebas
menikmati hari-hari yang cerah dan udara mer Baca entri selengkapnya »

:refleksi pada sebuah pintu lain menuju rumah

Ternyata tidak gampang untuk menemukan jalan pulang. Apalagi hujan yang turun semakin lebat saja. Sehingga jalanan yang biasa ku tapaki dengan kaki telanjang, terasa berkelit, licin dan suram.
Padahal, kompas dan peta yang ada di tanganku telah menunjukkan pada arah yang sebenarnya. Baca entri selengkapnya »

suatu pagi

aku melihat bangkai manusia
kata emak itu bangkai kucing

enam pagi baunya nyengat sekali terbawa angin dan lelehan embun
air kali yang busuk, menambah bau busuk Baca entri selengkapnya »

;kepada Ch. Anwar

Bung, gelanggang sudah terbentang di depan kita
Sudah merapat cemara yang kau bilang telah menderai jauh. Baca entri selengkapnya »

Sumber: www.myrmnews.com

RUMAH KACA
ranah sastra merdeka
Sabtu, 18 Agustus 2007, 21:35:49 WIB

Oleh: Hujan

“Tamu Agung itu sudah datang?” tanya Saiman dengan suara berat. Karto diam dan menggelengkan kepala. Mata lelaki tua itu sudah kuyu, lelah digiring waktu. Saiman bangkit dari dipan, berdiri menyongsong Karto yang duduk di depan pintu.

“Biar aku susul saja dia,” kata Saiman. Digulungnya sarung yang menjuntai diantara betisnya. Disambarnya sepasang sepatu lars yang tergantung di dinding gubug tempat mereka tinggal. Baca entri selengkapnya »


Laman

Link

Laci bulukan

Blog Stats

  • 188.321 hits