Tokoh Orba Sudah Jenguk Pak Harto, Mana Harmoko & Sudomo?

Posted by: hujanderas on: 16 Januari, 2008

• In: Berita
• 2 Comments

16/01/2008 08:16 WIB
Nurul Hidayati – detikcom

Jakarta – Setiap Pak Harto sakit, sepertinya identik dengan mengabsen tokoh-tokoh beken masa Orba alias pembantu penguasa 32 tahun itu.

Lebih 3 dasawarsa berkuasa, jelas Pak Harto memiliki banyak tangan kanan. Dan saat Pak Harto sakit, wajar bila eks hulubalang Pak Harto itu berdatangan untuk menjenguk mantan bosnya.

Dan ketika Pak Harto masuk RSPP pada 4 Januari hingga kini, belasan eks menteri Orba hadir membesuk. Tak cuma membesuk, sesekali di antara mereka juga bersuara keras mengingatkan jasa-jasa Pak Harto.

Mari kita absen siapa saja orang dekat Pak Harto yang telah menjenguk. Eks Mensesneg Moerdiono tercatat sebagai pembesuk paling rajin. Eks Menkeh dan Jaksa Agung Ismail Saleh tak lupa membagi-bagikan tulisannya di koran tentang perlunya mikul dhuwur mendhem njero, hal yang dilakukan oleh Pak Harto terhadap Bung Karno.

Lalu ada mantan Menpora Hayono Isman, mantan Menko Kesra Haryono Suyono, mantan Menneg Peranan Perempuan Mien Sugandhi, mantan Menteri Agama Quraish Shibab, mantan KSAD Jenderal Purn Wismoyo Arismunandar, mantan Menkop Bustanil Arifin dan mantan Wapres Try Sutrisno.

Dua eks menteri yang membuat sejarah pada 20 Mei 1998 — sehari sebelum Pak Harto lengser, dengan menulis surat secara implisit meminta bosnya mundur — Ginandjar Kartasasmita dan Akbar Tandjung, juga telah menjenguk.

Yang terbaru, eks Presiden BJ Habibie sengaja jauh-jauh datang dari Jerman untuk membesuk seniornya itu pada Selasa malam 15 Januari 2008.

Jika ‘cuma’ itu saja pembantu Pak Harto yang membesuk, itu karena banyak eks pejabat negara kala itu yang telah tutup usia. Misalnya saja eks Wapres Sudharmono, eks Mensesneg Saadilah Mursyid, dsb.

Namun, masih ada orang dekat Pak Harto yang nyaris tak terdengar. Dia adalah eks Menteri Penerangan Harmoko dan eks Menaker Laksamana Purn Sudomo.

Ketika Pak Harto berkuasa, Harmoko boleh dibilang adalah jubirnya. Setiap hari nyaris ada wajah Harmoko di TVRI — satu-satunya televisi saat itu. Saking populernya dia, rambut belah kirinya yang lurus dan kelimis, menjadi trade mark di kalangan anak kecil kala itu. “Menurut petunjuk Bapak Presiden….” adalah kalimat yang menjadi gaya khasnya.

Sebagai eks wartawan, karier Harmoko meroket di masa Orba. Terakhir, dia menjadi Ketua MPR. Ketika demo besar melanda Jakarta pada Mei 1998, Harmoko turut meminta Pak Harto untuk lengser keprabon. Setelah itu, hubungan Harmoko dan Soeharto merenggang.

Sedangkan Sudomo, adalah eks Pangkopkamtib yang melahirkan metode ‘litsus’. Di zamannya, Sudomo dikenal sebagai salah satu tangan kanan Soeharto yang ditakuti.

Di manakah kedua orang itu sekarang? Sudomo terakhir terlihat pers di Lapangan Gasibu Bandung pada Minggu 13 Januari 2008. Kala itu Sudomo tampil sebagai Ketua Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki).

Hari Minggu pagi itu Sudomo mengikuti acara jalan sehat bahkan menyanyi di atas panggung. Kok belum menjenguk Pak Harto? Sudomo menjawab enteng, “Nengok itu gampang.”

Pria 81 tahun itu bahkan menuduh ada orang-orang yang menjenguk Pak Harto itu cuma mencari popularitas. “Yang penting adalah doa,” ujarnya.

Lalu di mana Harmoko berada? Pekan lalu, siaran berita RCTI melaporkan bahwa Harmoko sedang mengikuti yasinan untuk mendoakan kesembuhan Pak Harto di sebuah tempat di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, kampung halamannya. Harmoko mengakui belum menjenguk eks bosnya itu. Dia juga menceritakan telah bertemu dua kali dengan Pak Harto selama ini, salah satunya saat melayat (alm) Sudharmono.

Kapan keduanya menjenguk Pak Harto? ( nrl / umi )